Amalan di Malam Nisfu Syaban
Table of Contents
Sebelum memasuki sub bahasan tentang amaliyah di bulan Sya'ban khususnya di malam nisfu Syaban, ada baiknya kita kembali dulu ke masa dimana Rasulullah saw masih hidup di tengah-tengah kehidupan umat Islam yang masih membimbing dan memimpin umat Islam untuk dibawa ke arah jalan kebenaran yang lurus.
Sudah 14 abad lebih umur umat Islam jika dihitung sejak Rasulullah saw dan para sahabat hijrah ke Madinah hingga sekarang. Semenjak Rasulullah saw wafat meninggalkan umatnya sampai saat ini umat Islam masih tetap ada meskipun dalam kondisi yang terbagi-bagi, terkotak-kotak dan memiliki barisan dibawah perbedaan bendera kebanggaannya masing-masing.
Dikisahkan, pada saat Rasulullah saw sedang melaksanakan ibadah Haji terakhir atau yang dikenal dengan Haji Wada, beliau sempat berkhutbah dihadapan kaum muslimin dan muslimat yang ikut serta dalam melaksanakan ibadah haji bersama beliau. Pada saat itu beliau menyampaikan beberapa hal penting, diantaranya:
1. Mungkin tahun depan sudah tidak akan bertemu lagi
2. Sesama muslim adalah bersaudara, maka berlakulah lemah lembut terhadapnya
3. Jangan saling memakan harta tanpa hak
4. Lakukanlah shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu
5. Kelak manusia akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatannya
6. Sepeninggalnya Rasulullah saw tidak ada lagi Nabi dan Rasul
7. Agar tidak tersesat, berpegang teguhlah pada Al-Qur’an dan Sunnah
2. Sesama muslim adalah bersaudara, maka berlakulah lemah lembut terhadapnya
3. Jangan saling memakan harta tanpa hak
4. Lakukanlah shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu
5. Kelak manusia akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatannya
6. Sepeninggalnya Rasulullah saw tidak ada lagi Nabi dan Rasul
7. Agar tidak tersesat, berpegang teguhlah pada Al-Qur’an dan Sunnah
Kemudian setelah beliau mengucapkan khutbah perpisahan, beliau turun dari ontanya Alqashwa. Usai menunaikan shalat zuhur dan ashar yang dijama’ secara berjamaah, Rasulullah menuju suatu tempat yang bernama Sakhrat, di sana disampaikannya ayat Al-Quran yang baru saja diwahyukan Allah untuk penghabisan kali sebagai penutup risalah kenabian,.
... اَÙ„ْÙŠَÙˆْÙ…َ اَÙƒْÙ…َÙ„ْتُ Ù„َÙƒُÙ…ْ دِÙŠْÙ†َÙƒُÙ…ْ ÙˆَاَتْÙ…َÙ…ْتُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ Ù†ِعْÙ…َتِÙŠْ ÙˆَرَضِÙŠْتُ Ù„َÙƒُÙ…ُ الْاِسْÙ„َامَ دِÙŠْÙ†ًاۗ ...
Artinya : ...“Pada hari ini aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku lengkapkan untukmu nikmat-Ku, dan Aku ridhai bagimu Islam sebagai agamamu.”... (QS. Al-Maidah {5}: 3).
Dari potongan kisah diatas dapat kita tarik kesimpulan awalnya, bahwa sejak saat itu agama Islam dan seluruh ajaran yang ada di dalamnya telah sempurna tidak memerlukan lagi tambahan sebagaimana yang Allah sampaikan dalam surat Al-Maidah ayat 3 sebagai wahyu yang terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Adakah Amalan Khusus di Malam Nisfu Syaban?
Untuk menjawab pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang teliti, dan sumber terpercaya yang tidak jauh atau menyimpang dari apa-apa yang telah di ajarkan oleh Rasulullah saw baik itu dari dalam al-Quran maupun dari hadits-hadits yang memang betul-betul berasal dari Rasulullah saw.
Agar lebih jelasnya, sahabat semua dapat melihat dan membacanya dari referensi yang telah kami sediakan dibawah ini.
Setelah menyimak dari apa-apa yang telah dijelaskan diatas, ada baiknya kita gali dan telusuri kembali agar hati dan pikiran lebih jernih dalam mengolah suatu informasi apalagi informasi yang masih dianggap baru di dengar dan di baca, agar supaya penerimaan dan penolakan hati dapat lebih terkendali.