Sejarah Pembangunan Masjidil Aqsa
Table of Contents
Pembangunan Masjidil Aqsa memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Masjidil Aqsa terletak di Kota Lama Yerusalem dan dianggap sebagai salah satu tempat suci dalam agama Islam. Berikut adalah sejarah pembangunan Masjidil Aqsa.
1. Pembangunan Awal
Menurut tradisi Islam, Masjidil Aqsa pertama kali dibangun oleh Nabi Adam (Adam) sebagai tempat penyembahan pertama bagi umat manusia. Setelah itu, Masjidil Aqsa didirikan kembali oleh Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail (Ismail).
2. Pembangunan kembali oleh Raja Sulaiman
2. Pembangunan kembali oleh Raja Sulaiman
Pembangunan yang paling terkenal dan penting dari Masjidil Aqsa dilakukan oleh Raja Sulaiman (Sulaiman), putra dari Nabi Daud (Daud). Sulaiman membangun Bait Suci (Baitul Maqdis) di tempat yang sekarang menjadi kompleks Masjidil Aqsa.
Bait Suci ini merupakan pusat keagamaan dan politik bagi kerajaan Israel kuno. Konstruksi ini dilakukan sekitar abad ke-10 SM.
3. Penghancuran dan pembangunan ulang
3. Penghancuran dan pembangunan ulang
Pada tahun 586 SM, Bait Suci yang dibangun oleh Sulaiman dihancurkan oleh pasukan Babilonia di bawah pimpinan Nebukadnezar. Setelah masa penawanan Babilonia berakhir, bangsa Yahudi yang kembali membangun kembali Bait Suci pada zaman Ezra dan Nehemia sekitar abad ke-5 SM.
4. Kekhalifahan Umayyah
4. Kekhalifahan Umayyah
Pada tahun 638 M, pasukan Muslim yang dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab menaklukkan Yerusalem. Khalifah Umar kemudian membangun Masjidil Aqsa di kompleks Bait Suci yang ada saat itu. Ini menjadi salah satu masjid pertama yang dibangun oleh umat Muslim.
5. Perkembangan selama berabad-abad
5. Perkembangan selama berabad-abad
Seiring berjalannya waktu, Masjidil Aqsa mengalami perluasan dan renovasi oleh berbagai dinasti dan penguasa Muslim, termasuk Dinasti Abbasiyah, Dinasti Fatimiyah, dan Dinasti Ayyubiyah. Masjid ini menjadi salah satu situs yang penting bagi umat Muslim dan tujuan ziarah.
6. Zaman Modern
6. Zaman Modern
Pada abad ke-20, kendali atas Masjidil Aqsa berpindah-pindah antara berbagai kekuatan politik. Selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel merebut kendali Yerusalem Timur, termasuk Masjidil Aqsa, dari Yordania. Israel mengendalikan akses ke masjid ini, tetapi administrasinya diserahkan kepada wakaf Muslim dan Jordanian Muslim.
Meskipun Masjidil Aqsa memiliki sejarah yang panjang dan dipengaruhi oleh berbagai perubahan politik dan penaklukan, tempat ini tetap menjadi salah satu situs suci terpenting dalam agama Islam. Hal ini juga menjadi fokus ketegangan politik dan konflik antara berbagai pihak di Timur Tengah.
Meskipun Masjidil Aqsa memiliki sejarah yang panjang dan dipengaruhi oleh berbagai perubahan politik dan penaklukan, tempat ini tetap menjadi salah satu situs suci terpenting dalam agama Islam. Hal ini juga menjadi fokus ketegangan politik dan konflik antara berbagai pihak di Timur Tengah.