Guru dan Tantangan Pendidikan Dunia Modern
Table of Contents
Pembahasan masalah dunia pendidikan merupakan sesuatu yang tidak akan pernah mencapai ujung penyelesaian, mulai dari ruang diskusi meja kantor sekolah hingga meja-meja ruang kantor para pemangku kebijakan. Proses pembelajaran dalam pendidikan adalah proses panjang yang kondisinya tidak menentu, karena dalam praktiknya selalu menyesuaikan dengan kondisi zamannya meskipun itu kadang terasa di paksakan karena belum sesuai dengan kemampuan.
Sudah lazim dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam dunia pendidikan, bahwa dalam prosesi penyampaian pembelajaran harus melalui perantaraan guru, baik secara langsung bertatap muka antara guru dan siswa maupun tidak. Karena sejatinya tidak ada ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, melainkan sebelumnya ia pernah menerima ilmu tersebut melalui perantaraan orang lainnya yang salah satunya adalah dari guru.
Atas jasa dan perannya yang begitu besar bagi kemajuan generasi suatu bangsa dan negara, sehingga para guru dinobatkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Gelar pahlawan ini sangatlah berat untuk dipikul sebagaimana beratnya perjuangan para pembebas tanah air untuk keluar dari cengkraman untuk meraih kemerdekaan dari bangsa asing yang pernah menjajah baik dari sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
Guru merupakan salah jenis profesi yang mulia jika di ukur dari sudut kacamata agama itupun bila dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Tentunya hal ini akan dikembalikan pada diri seorang guru, apakah niat dan tujuannya menjadi seorang guru. Guru yang selalu disebut-sebut sangatlah identik di sematkan kepada seseorang yang menjadi pendidik di sekolah maupun madrasah, yang padahal para pendidik yang berada di luar lingkup sekolahan juga sering disebut sebagai guru.
Dalam perjalanan karirnya seorang guru pendidik sama-sama memikul beban tanggungjawab yang tidak jauh berbeda dengan para petugas negara dengan jenis profesi lainnya yang ada di suatu negera, seperti : Tentara, Polisi, Dokter, Perawat, Damkar, Satpam, Karyawan dan sebagainya. Semua jenis profesi tersebut memiliki beban dan tanggung jawab moral masing-masing untuk dilaksanakan.
Namun dari semua jenis profesi yang ada khususnya di negeri Konoha, profesi guru masih menjadi bahan diskusi karena keberadaannya masih berada dalam kasta yang bisa di bilang masih rendah dari segi kemapanan finansial terutama yang masih menyandang gelar guru honorer. Cukup jauh berbeda dengan penyandang pekerja profesi lainnya.
Apakah Negara Masih Memerlukan Guru?
Dalam buku-buku sejarah tentunya banyak disebutkan, tentang sebab-sebab bagaimana suatu negara itu bisa berkembang dan maju. Salah satu ciri suatu negara itu dikatakan berkembang dan maju salah satu buktinya adalah adanya perubahan, kalau dalam bentuk fisik seperti pesatnya pemerataan pembangunan baik di perkotaan maupun di daerah.
Pesatnya pembangunan suatu negara yang terjadi, itu titik awalnya adalah berawal dari sumber daya manusianya yang unggul yang diciptakan atau pernah dibentuk di meja-meja sekolahan yang ilmu dasar awalnya berasal dari para guru. Bahkan pada akhirnya penghasilan seorang arsitek, dokter atau pengusaha lebih besar pendapatannya ketimbang gaji gurunya.
Balik lagi ke pertanyaan! Apakah negara masih membutuhkan peran guru? Tentu jawabannya akan beragam bahkan akan pro dan kontra. Apalagi di era sekarang ini sudah ada peran pendamping lain selain guru yaitu sudah terciptanya sebuah mesin bernama Artificial Intelligence (AI), yaitu salah satu kecerdasan buatan yang siap membantu dan menjawab setiap pertanyaan meski belum ada kesempurnaan.
Dalam sebuah isu yang beredar luas di jagat maya apakah benar atau salah, muncul pernyataan yang cukup memprihatinkan bahwa guru adalah beban negara dan kalau mau cari uang jangan jadi guru. Pernyataan ini tentunya sangat melukai perasaan guru, tentunya guru adalah manusia yang punya harapan, cita-cita dan kebutuhan yang sama seperti bidang perofesi lainnya.
Apakah salah jika guru menginginkan kesejahteraan dan hidup layak. Apakah guru tidak boleh punya rumah, kendaraan dan mungkin sesekali berwisata melepas penatnya otak pemikiran. Negara yang bertanggung jawab dan pemimpin bangsa yang punya visi misi ke depan untuk bangsanya, tentunya akan memperhatikan bidang pendidikannya terutamanya para pendidiknya.
Kenapa guru harus di perhatikan serius oleh negara? Karena sekarang ini guru sudah tidak mempunyai waktu dan tenaga lagi untuk mencari tambahan biaya demi mencukupi untuk menutupi kebutuhannya. Banyaknya tuntutan beban administrasi adalah pekerjaan di sekolah yang harus di bawa ke rumah dalam menyelesaikannya.
Apakah Peran Guru Akan Tergantikan oleh AI?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang banyak pula dipertanyakan, adapun sekarang mesin AI ini menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian kalangan tak terkecuali bidang pendidikan. Bagaimanapun kondisinya, sekarang ini mesin AI sudah mengambil banyak berbagai peran yang dulunya pernah dikerjakan oleh manusia yang menjadi lahan pencaharian sekarang digantikan dengan AI.
Sejak awal masa kemunculannya hingga saat ini, sudah ribuan bahkan jutaan orang yang terkena dampak adanya AI ini, yaitu terjadinya pemutuhan hubungan kerja (PHK) besar-besaran oleh pihak perusahaan, apalagi perusahaan manufaktur yang erat kaitannya dengan teknologi elektronik yang dalam proses pembuatannya banyak menggunakan mesin dan sedikit melalui tangan manusia untuk mengerjakannya.
Untuk guru tetaplah guru, namanya akan senantiasa abadi terpatri dalam hati sanubari. Karena ia berasal dari sebuah jiwa yang punya rasa, empati dan hati. Peranan guru akan bebeda dengan peranan mesin, karena mesin tidak punya rasa, empati dan hati. Mesin hanya akan menjawab dua hal saja yaitu antara salah dan benar, sedangkan manusia lebih dari itu. Maka jadikanlah mesin AI ini sebagai alat bantu untuk membantu kegiatan para guru.
Manusia Macam Apa yang Pantas Menjadi Guru?
Untuk menjadi seorang guru bisa berasal dari siapa saja, tanpa melihat latar belakang, suku dan golongan. Guru identik dengan sifat keadilan, kebijaksanaan, ketegasan dan hikmah. Namun untuk guru yang akan ditempatkan di sebuah lembaga formal yang berada di bawah naungan pemerintah, tentunya calon gurunya harus melalui serangkaian pelatihan agar dapat sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsanya.
Kenapa calon guru harus melalui serangkaian proses pelatihan dan penyeleksian yang cukup ketat, karena nantinya guru yang bersangkutan akan bertindak sebagai pencipta dan pembentuk sifat dan karakter sebuah generasi baru yang akan mengisi dan menghiasi kehidupan sebagai masyarakat di suatu negara yang berdedikasi dan bermoral.
Negara berharap dengan terciptanya generasi yang berpendidikan dan bermoral, akan menjadi pendorong negara tersebut menjadi negara yang berkembang dan maju di mata negara lainnya. Masyarakat yang berpendidikan akan mendapatkan kemudahan dari segi finansial keuangan, dapat hidup layak, sejahtera dan berkecukupan. Akan berbeda dengan kondisi masyarakat yang berpendidikan rendah, meski persentasenya kadang salah dan di pertanyakan, namun rata-ratanya demikian.
Kesimpulan
Guru adalah manusia yang punya hati dan perasaan, ia merupakan makhluk berkebutuhan yang tidak hanya membutuhkan makanan dan minuman. Ia juga membutuhkan kejelasan status dan finasial. Negara yang maju adalah negara yang memperhatikan kesejahteraan para pendidik untuk generasi bangsanya. Pikiran guru akan terpusat kepada cara mendidik dan mengajar yang benar, bila pikiran guru sudah tidak lagi memikirkan tentang bagaimana cara mencari dana tambahan.