Kisah Tamim Ad-Dari Bertemu Al-Jassasah dan Dajjal
Table of Contents
Ia telah menceritakan kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang Al Masihuddajjal, ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam.
Kemudian terombang ambing oleh ombak badai selama satu bulan, hingga mereka terdampar ke sebuah pulau di tengah laut di daerah tempat terbenamnya matahari, lalu mereka duduk istirahat di suatu tempat yang dekat dengan kapal.
Percakapan Tamim ad-Dari dengan Al-Jassasah
Ketika di pulau itu ia bertemu dengan sesosok binatang yang berbulu lebat yang tidak jelas mana kepala mana ekor tapi bisa bicara.
Tamim Ad-dari berkata: Jenis apakah kamu ini? Ia menjawab saya Al Jassasah.
Tamim ad-Dari bertanya lagi: Celaka, Dari jenis binatang apakah kamu ini? Ia tidak menjawab. Kemudian Al Jassasah berkata: Wahai orang-orang, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di Biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengar berita-berita dari kalian.
Setelah memasuki Kuil tersebut ternyata didalamnya ada seseorang lelaki yang tubuhnya sangat tegap, gempal dan besar, tapi kedua tangannya terbelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Percakapan Tamim ad-Dari dengan Dajjal
Tamim ad-Dari berkata: Celaka, siapa kamu ini? ia menjawab, takdir telah menentukkan bahwa kalian akan menyampaikan kabar kepada saya, Ia berkata : Siapa kalian ini? kemudian Tamim ad-Dari menceritakan pengalamannya dari mulai kapalnya yang terseret badai ombak hingga terdampar ke sebuah pulau dan bertemu dengan binatang Al Jassasah, dan memerintahkan Tamim ad-Dari beserta rombongan untuk memasuki Biara.
Laki-laki yang terikat berkata: Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon Kurma yang ada di daerah Baisan? Tamim ad-Dari menjawab: Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?
Laki-laki itu berkata: Saya menanyakan apakah pohon-pohon itu masih berbuah? Tamim ad-Dari menjawab: Ya, laki-laki itu berkata: Adapun pohon-pohon Kurma itu sebentar lagi hampir saja tidak akan berbuah.
Laki-laki itu berkata lagi: Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberias? Tamim ad-Dari menjawab: Apa yang ingin kau ketahui tentangnya? laki-laki itu bertanya : Apakah airnya masih banyak? Tamim ad-Dari menjawab: Ya, laki-laki itu berkata: adapun airnya maka sebentar lagi hampir saja akan habis.
Laki-laki itu berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar? Tamim ad-Dari berkata: Apa yang ingin kau ketahui tentangnya? laki-laki itu bertanya: Apakah disana masih ada air dan penduduk disana masih bertani dan menggunakan air dari mata air Zugar itu? Tamim ad-Dari menjawab: Ya benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.
Laki-laki itu berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang nabi yang ummi? apa saja yang telah dia perbuat? Tamim ad-Dari menjawab: Dia telah keluar dari Mekkah menuju Madinah. Ia bertanya lagi: Apakah Ia diperangi oleh orang-orang Arab? Tamim ad-Dari menjawab: Ya, Ia bertanya lagi: Apa yang ia lakukan pada mereka? Tamim ad-Dari menjawab: Nabi itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka mentaatinya.
Laki-laki itu berkata lagi: Apakah semua itu sudah terjadi? Tamim ad-Dari dan rombongan menjawab: Ya. Laki-laki itu berkata: Sesungguhnya lebih baik bagi mereka mentaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku bahwa saya adalah "Al Masihuddajjal" dan sesungguhnya aku hampir saja di izinkan untuk keluar.
Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satupun kampung kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekkah dan Thaibah. Kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghadangku, dan setiap celahnya ada malaikat yang menjaganya.
Fatimah binti Qais (yang meriwayatkan Hadits) berkata: Rasulullah saw pernah bersabda sambil menghentakkan tongkatnya diatas mimbar. Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya madinah). Bukankah aku telah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu? para sahabat menjawab: Benar. Beliau saw berkata : Saya tertarik dengan apa-apa yang dikatakan Tamim Ad Dari, karena ia sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Bukankah ia (dajjal) terletak di laut Syam atau laut Yaman? Dimana Rasulullah saw mengisyaratkan tangannya ke arah timur. Ia (Fatimah) berkata : Hal ini saya hafalkan dari Rasulullah Saw. HR Muslim.
Peringatan Tentang Bahayanya Fitnah Dajjal
Sebelum Nabi Muhammad Saw, para Nabi sebelumnya juga telah memperingatkan dan menerangkan tentang akan munculnya sosok Dajjal ini, tetapi keterangannya tidak sedetail apa yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw. Para Rasul memperingatkan tentang fitnah Dajjal yang akan ditimbulkannya bila suatu waktu bertemu dengan makhluk Dajjal.
Tidak ada ujian yang paling berat yang akan ditimpakan kepada umat manusia selain daripada ujian fitnah Dajjal, kemampuannya mampu menghilangkan dan menghapus keimanan seseorang dalam hatinya, meskipun ia sangat yakin dalam hatinya bahwa ia tidak akan tergoda oleh fitnah Dajjal. Apabila keimanannya sudah hilang maka sampai meninggalpun akan tetap menjadi orang yang sudah tidak beriman lagi (murtad).
Demikian Kisah Tamim ad-Dari Bertemu Al Jassasah dan Dajjal, semoga ada hikmahnya buat kita semua, Wallaahu A'lam.