Adab Membaca Al-Quran dan Berdoa
Table of Contents
Oleh karenanya segala aktifitas yang berhadapan dengan al-Quran membutuhkan norma atau perilaku baik untuk memuliakannya. Termasuk aktifitas yang berhadapan dengan Allah swt, yakni berdoa juga membutuhkan sopan santun ketika memohon kepada-Nya agar segera dikabulkan keinginan kita.
A. Membaca Al-Quran
1. Pengertian Al-Quran dan Membaca Al-Quran
Secara bahasa Al-Quran adalah berasal dari kalimat bahasa Arab, yaitu Qaraa, yaqrau yang memiliki dua makna, yaitu: a). Talaa dalam bahasa Indonesia diartikan yang dibaca/bacaan. b). Jamu dalam bahasa Indonesia diartikan kumpulan dari berbagai macam kabar dan hukum.
Sedangkan secara syariat Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada rasul-Nya dan penutup para nabi, yaitu Muhammad Saw yang diawali surah Al-Fatihah (1) dan diakhiri surah An-Naas (114). Allah swt juga telah menjamin Al-Quran yang agung ini dari perubahan, penambahan, dan pengurangan ataupun pergantian, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Hijr : 9, berikut:
a. Tilawah lafdzihi, yaitu: Membaca Al-Quran dari segi lafal-lafalnya, tahapan ini mesti dilalui bagi pemula (orang yang baru mengenal Islam) atau pun anak-anak, yaitu mengenal atau mengetahui makharijul huruf (tempat keluarnya bunyi huruf dari lisan), sifat-sifat huruf Al-Quran serta mempelajari hukum-hukum ilmu tajwid yang semuanya berguna agar bacaan/ tilawah yang dilakukan menjadi bagus.
2. Kewajiban-Kewajiban Umat Islam Terhadap Al-Quran
Konsekwensi seorang mukmin terhadap Al-Quran adalah mempelajarinya, membacanya sekaligus mentadaburinya untuk mendapatkan nasehat dan pelajaran yang ada di dalamnya, karena salah satu sifat Al-Quran sebagai mauidzah (nasehat, pelajaran). Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat : 57 berikut ini:
b. Menjalankan Perintah Al-Quran
Setelah diimani dan diketahui hukum-hukumnya maka kewajiban kedua adalah menjalankan perintah-perintah Al-Quran sekaligus menjauhi hal-hal yang dilarangnya, kemudian mendakwahkannya ke seluruh umat manusia. Hal itu dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, dan seterusnya. Hal itu walaupun hanya satu ayat. Sebagaimana sabda rasulullah saw sebagai berikut:
Berikut adalah keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang membaca dan mempelajari kitab Al-Quran, diantaranya:
a. Niat yang yang ikhlas karena mencari ridha Allah semata
Dalam membaca Al-Quran setiap muslim hendaknya mengikhlaskan niat untuk Allah semata, karena membaca Al-Qur’an termasuk ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut:
Dalam membaca Al-Quran hendaknya menghadirkan hati (konsentrasi) ketika membaca, khusyuk, tenang, dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan (tafakur/tadabur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. Sebagaimana firman Allah:
Tilawah Al-Quran hendaklah di tempat yang suci terutama di masjid sebagai upaya memakmurkan masjid. Dilarang membaca di WC atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk membaca Al-Quran yang suci.
Dalam membaca Al-Quran seorang muslim hendaknya membaguskan suara namun tidak Ghuluw (melewati batas), Riya (agar dilihat orang), Sum-ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). Hadits nabi sebagai berikut:
Jika khawatir terjadi riya (agar dilihat orang), sum-ah (agar didengar orang) atau mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang muslim hendaknya membaca Al-Quran dengan sirri atau pelan.
g. Membaca dengan Tartil
Jika membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan tartil. Sebagaimana firman Allah swt berikut:
B. Berdoa
1. Pengertian Berdoa
Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan seseorang yang sering berdo'a kepada Allah swt, diantaranya:
Dalam berdoa setiap orang diperbolehkan untuk memohon kepada Allah Swt, dengan bahasa sendiri, karena Allah Maha Mengetahui (termasuk Maha Mengetahui atas seluruh bahasa yang ada di dunia ini). Tetapi banyak juga do'a yang indah jika diucapkan, juga mudah dimengerti, diajarkan dengan menggunakan bahasa Arab. Doa seperti ini jika dipanjatkan juga boleh. Berikut contoh-contoh lafal do'a yang indah jika diucapkan, mudah dimengerti, dan diajarkan dalam bahasa Arab.
4. Tata Cara Berdoa
1. Pengertian Al-Quran dan Membaca Al-Quran
Secara bahasa Al-Quran adalah berasal dari kalimat bahasa Arab, yaitu Qaraa, yaqrau yang memiliki dua makna, yaitu: a). Talaa dalam bahasa Indonesia diartikan yang dibaca/bacaan. b). Jamu dalam bahasa Indonesia diartikan kumpulan dari berbagai macam kabar dan hukum.
Sedangkan secara syariat Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada rasul-Nya dan penutup para nabi, yaitu Muhammad Saw yang diawali surah Al-Fatihah (1) dan diakhiri surah An-Naas (114). Allah swt juga telah menjamin Al-Quran yang agung ini dari perubahan, penambahan, dan pengurangan ataupun pergantian, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Hijr : 9, berikut:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Qs. Al-Hijr ayat 9)Membaca Al-Quran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Tilawah lafdzihi, yaitu: Membaca Al-Quran dari segi lafal-lafalnya, tahapan ini mesti dilalui bagi pemula (orang yang baru mengenal Islam) atau pun anak-anak, yaitu mengenal atau mengetahui makharijul huruf (tempat keluarnya bunyi huruf dari lisan), sifat-sifat huruf Al-Quran serta mempelajari hukum-hukum ilmu tajwid yang semuanya berguna agar bacaan/ tilawah yang dilakukan menjadi bagus.
b. Tilawah Hukmihi, yaitu: membaca Al-Quran dari segi hukum-hukumnya, yaitu menelaah kandungan Al-Quran itu sendiri dengan mempercayai kabar-kabarnya, mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah, dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan yang telah disebut di dalam Al-Qur'an.
2. Kewajiban-Kewajiban Umat Islam Terhadap Al-Quran
a. Beriman Terhadap Al-Quran
Konsekwensi seorang mukmin terhadap Al-Quran adalah mempelajarinya, membacanya sekaligus mentadaburinya untuk mendapatkan nasehat dan pelajaran yang ada di dalamnya, karena salah satu sifat Al-Quran sebagai mauidzah (nasehat, pelajaran). Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat : 57 berikut ini:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus ayat 57)Demikian juga menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dalam menempuh perjalanan menuju Allah swt, dan dalam rangka inilah kitab Al-Quran diturunkan. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al-Isra ayat : 9, berikut:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ
Artinya: Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mumin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Qs. Al-Isra ayat 9)b. Menjalankan Perintah Al-Quran
Setelah diimani dan diketahui hukum-hukumnya maka kewajiban kedua adalah menjalankan perintah-perintah Al-Quran sekaligus menjauhi hal-hal yang dilarangnya, kemudian mendakwahkannya ke seluruh umat manusia. Hal itu dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, dan seterusnya. Hal itu walaupun hanya satu ayat. Sebagaimana sabda rasulullah saw sebagai berikut:
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Artinya: Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. (HR. Bukhari No. 3461)
3. Keutamaan Membaca dan Mempelajari Al Quran
Berikut adalah keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang membaca dan mempelajari kitab Al-Quran, diantaranya:
- Termasuk Insan Terbaik: Orang yang mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran termasuk insan yang terbaik, bahkan ia menjadi ahlullah (keluarga Allah).
- Mendapat Syafaat: Pada Hari Kiamat Orang yang membaca Al-Quran akan mendapat syafaat dari Al-Quran pada hari kiamat nanti.
- Memperoleh Derajat yang Tinggi: Shahibul Quran akan memperoleh derajat yang tinggi di surga.
- Melembutkan Hati: Tilawah Al-Quran akan melembutkan hati bagi pembacanya dan orang yang mendengarkannya dengan baik.
4. Adab-Adab Membaca Al-Quran
a. Niat yang yang ikhlas karena mencari ridha Allah semata
Dalam membaca Al-Quran setiap muslim hendaknya mengikhlaskan niat untuk Allah semata, karena membaca Al-Qur’an termasuk ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut:
....إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya. (HR. Bukhari-Muslim)b. Khusyuk, Tenang, dan Sopan.
Dalam membaca Al-Quran hendaknya menghadirkan hati (konsentrasi) ketika membaca, khusyuk, tenang, dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan (tafakur/tadabur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. Sebagaimana firman Allah:
....اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ? (QS. An-Nisa : 82 dan Qs. Muhammad : 24)c. Di Tempat yang Suci
Tilawah Al-Quran hendaklah di tempat yang suci terutama di masjid sebagai upaya memakmurkan masjid. Dilarang membaca di WC atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk membaca Al-Quran yang suci.
d. Membaca Doa Istiazah
Ketika hendak membaca Al-Quran hendaknya seorang muslim membaca doa istiadzah (berlindung kepada Allah Swt. dari godaan setan). Sebagaimana firman Allah berikut:
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS. An-Nahl : 98)e. Membaguskan Suara
Dalam membaca Al-Quran seorang muslim hendaknya membaguskan suara namun tidak Ghuluw (melewati batas), Riya (agar dilihat orang), Sum-ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). Hadits nabi sebagai berikut:
Artinya: Perindahlah bacaan Al-Quran dengan suara kalian. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Nasai, dan Hakim mensahihkan) Tetapi dilarang mengeraskan suara bacaan Al-Quran di masjid yang di dalamnya terdapat kaum muslimin yang sedang melaksanakan shalat, hal ini dijelaskan oleh Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatha.
f. Membaca dengan Pelan
Jika khawatir terjadi riya (agar dilihat orang), sum-ah (agar didengar orang) atau mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang muslim hendaknya membaca Al-Quran dengan sirri atau pelan.
g. Membaca dengan Tartil
Jika membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan tartil. Sebagaimana firman Allah swt berikut:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (Qs.Al-Muzzammil : 4)Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah halaman 13). Maka seyogyanya bersabar dalam membaca Al-Quran, jangan terburu-buru ingin selesai (khatam) atau terburu nafsu ingin segera menguasai (memahami) Al-Quran sehingga lalai memperhatikan kaidah kaidah dalam tilawah.
B. Berdoa
1. Pengertian Berdoa
Menurut bahasa berdoa berarti memanggil, meminta tolong, atau mohon sesuatu. Sedangkan doa menurut syariat Islam adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah Swt dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt :
....وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ....
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Qs. Al-Mukmin (Ghafir) ayat : 60)2. Manfaat Doa
Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan seseorang yang sering berdo'a kepada Allah swt, diantaranya:
- Terhindar dari keputusasaan, karena selalu berharap Allah memberikan sesuatu yang diinginkan.
- Terhindar dari sifat sombong dan takabur, karena sesungguhnya tiada kekuatan yang melebihi Allah.
- Menjadikan hati menjadi tenteram dan tenang
- Merasa dekat dengan Allah Swt
- Allah menyediakan tempat yang mulia disisi-Nya
3. Lafal Doa
Dalam berdoa setiap orang diperbolehkan untuk memohon kepada Allah Swt, dengan bahasa sendiri, karena Allah Maha Mengetahui (termasuk Maha Mengetahui atas seluruh bahasa yang ada di dunia ini). Tetapi banyak juga do'a yang indah jika diucapkan, juga mudah dimengerti, diajarkan dengan menggunakan bahasa Arab. Doa seperti ini jika dipanjatkan juga boleh. Berikut contoh-contoh lafal do'a yang indah jika diucapkan, mudah dimengerti, dan diajarkan dalam bahasa Arab.
a. Doa untuk Kedua Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu aku masih kecil.b. Doa Mohon Keselamatan Dunia Akhirat
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka.4. Tata Cara Berdoa
Berikut adalah Adab-adab dalam berdoa, diantaranya:
- Dimulai dengan pujian terhadap Allah Swt dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw
- Dilakukan dengan serius sambil mengangkat kedua tangan
- Membaca do'a hendaknya khusyuk dan dengan suara pelan
- Mengulang-ulang do'a, dengan merasa tidak pernah putus asa, kalau doa itu belum dikabulkan
- Dilakukan dalam keadaan suci
- Memahami makna dari doa yang dibaca
Demikian tentang adab membaca Al-Quran dan Berdoa, semoga kita termasuk orang-orang yang beradab, aamiin.