Kondisi Masyarakat Yatsrib Sebelum Hijrah Nabi Muhammad SAW

Table of Contents
Kota Yatsrib berada di Jazirah Arab. Kota yang strategis dalam jalur perdagangan. Sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw masyarakatnya mempunyai kepercayaan agama Nasrani, Agama Yahudi dan Kepercayaan terhadap benda-benda alam. Yatsrib mayoritas di diami oleh kaum pendatang. Di antaranya Suku Aus dan Kazraj serta Suku Yahudi. Yatsrib adalah daerah yang subur. 


Mata pencaharian masyarakatnya adalah bercocok tanam, berdagang dan beternak. Yatsrib berada di tempat yang strategis jalaur perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Yatsrib merupakan daerah yang subur dan terkenal dengan hasil pertaniannya. 

Hal ini disebabkan dengan ketersediaan air yang melimpah dan mencukupi  untuk lahan pertaniannya. Di daerah perkotaan, terdapat pabrik-pabrik yang di kelola oleh orang Yahudi

A. Kepercayaan Masyarakat Yatsrib Sebelum Hijrah Nabi Muhammad Saw

Kepercayaan masyarakat Yatsrib sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw ada tiga yaitu Agama Yahudi, Agama Nasrani dan Kepercayaan kepada benda-benda dan Kekuatan Alam.

1. Agama Yahudi

Agama Yahudi bersumber dari ajaran Nabi Musa, yang kitab sucinya adalah Taurat. Namun, mereka sudah menyimpang dari ajaran agama yang diajarkan oleh Nabi Musa. Sebelum Nabi Musa wafat, mereka ingkar dan menyembah patung sapi yang dianggapnya Tuhan. Agama Yahudi masuk ke Yatsrib dibawa oleh bangsa Yahudi pada abad ke-1 dan ke-2.

Mereka dikejar-kejar bangsa Romawi karena melakukan pemberontakan. Agama Yahudi di anut oleh sebagian besar masyarakat Yatsrib. Agama Yahudi dianut oleh beberapa suku-suku, antara lain Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Gathafan, Bani Quraidlah.

2. Agama Nasrani

Agama Nasrani berasal dari ajaran Nabi Isa, yang kitab sucinya adalah Injil. Agama Nasrani meyakini bahwa ada tiga Tuhan atau Trinitas, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan anak, dan Roh Kudus. Agama Nasrani juga menganggap bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan. 

Masyarakat Yatsrib yang memeluk agama Nasrani adalah Kelompok kecil saja. Mereka berasal dari Bani Najran. Agama Nasrani masuk ke Yatsrib pada tahun 343 M. Ketika itu Kaisar Romawi mengirimkan orang-orang untuk menyebarkan agama Nasrani ke Yatsrib.

3. Kepercayaan kepada Benda-benda dan Kekuatan Alam

Kepercayaan kepada benda-benda merupakan kepercayaan terhadap kekuatan roh yang mendiami benda. Sedangkan kepercayaan kepada kekuatan alam adalah kepercayaan bahwa segala benda memiliki kekuatan yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia.

Selain memeluk Agama Yahudi dan Nasrani, masyarakat Yatsrib sebagian masih mengikuti agama nenek moyangnya. Mereka menyembah pohon, batu, sungai, matahari, bulan dan sebagainya. Benda-benda tersebut menurut keyakinannya memiliki kekuatan yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia.

B. Kondisi Sosial Masyarakat Yatsrib Sebelum Hijrah Nabi Muhammad Saw

Kota Yatsrib yang letaknya strategis membuat orang-orang ingin tinggal menetap didalamnya. Sehingga penduduk Yatsrib sebagian besar adalah kaum pendatang. Mereka adalah bangsa Arab Yaman yang terkenal dengan Suku Aus dan Kazraj dengan bangsa Yahudi yang terkenal dengan suku Yahudi.

1. Suku Aus dan Khazraj

Nama Suku Aus dan Khazraj berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik, Aus dan Khazraj. Keturunan mereka terbagi menjadi dua kelompok yang mempunyai anggota sama banyaknya dan sama kuatnya. Mereka akhirnya saling bermusuhan. Kedua suku ini saling berselisih selama 120 tahun. Tidak ada bangsa atau golongan yang hendak mendamaikan mereka.

Suku Aus dan Khazraj adalah bangsa Arab pendatang yang berasal dari Yaman. Mereka datang ke Yatsrib diperkirakan terjadi pada tahun 300 M secara bergelombang. Kedatangannya ke Yatsrib disebabkan bencana alam berupa banjir besar karena hancurnya bendungan Ma’arib yang dibangun oleh Ratu Balqis Kerajaan Saba. Selain bencana alam, kedatangan suku Aus dan Khazraj dikarenakan perselisihan yang berkepanjangan di negara asal mereka.

2. Suku Yahudi

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُوْنَ دِمَاۤءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُوْنَ اَنْفُسَكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ ۖ ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ  ثُمَّ اَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تَقْتُلُوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُوْنَ فَرِيْقًا مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْۖ تَظٰهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۗ وَاِنْ يَّأْتُوْكُمْ اُسٰرٰى تُفٰدُوْهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ اِخْرَاجُهُمْ ۗ اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍۚ فَمَا جَزَاۤءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْكُمْ اِلَّا خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى اَشَدِّ الْعَذَابِۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu) kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (Saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikan. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir sengolongan daripada kamu dari kampong halamannya, kamu Bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. (Qs. Al-Baqarah : 84-85)

Suku Yahudi yang berada di Yatsrib adalah kaum pendatang. Mereka berasal dari wilayah Arab bagian utara. Kedatangan suku Yahudi ke Yatsrib pada abad ke-1 dan ke-2 M secara bergelombang. Mereka datang ke Yatsrib untuk menghindar dari kejaran bangsa Romawi yang menganggap suku Yahudi adalah kaum pemberontak di negaranya.

Suku Yahudi melakukan pemberontakan terhadap bangsa Romawi yang berkuasa pada waktu itu. Suku Yahudi di Yatsrib terdiri dari 3 kabilah besar yaitu Kabilah Qainuqa, Kabilah Nadhir dan Kabilah Quraizah. Mereka di Yatsrib menempati wilayah yang berbeda-beda.

Kabilah Nadhir mendiami wilayah Aliyah di lembah Baththan, Kabilah Quraizhah mendiami wilayah Mazhur sebelah selatan Madinah, sedangkan Kabilah Qainuqa mendiami wilayah kota Madinah. Walaupun mereka satu Suku Yahudi tetapi kehidupan mereka tidak harmonis. Mereka sering berselisih dan bertengkar.

C. Kondisi Ekonomi Masyarakat Yatsrib Sebelum Hijrah Nabi Muhammad Saw

Secara geografis, Yatsrib berada di tempat yang strategis jalaur perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Perdagangan di Yatsrib memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat. Mereka membeli hasil bumi, hewan ternak dan menjualnya ke negeri-negeri yang jauh. Selama di daerah tujuan mereka membeli barang dan kebutuhan masyarakat dan menjualnya ditempat asal mereka.

Yatsrib merupakan daerah yang subur dan terkenal dengan hasil pertaniannya. Hal ini disebabkan dengan ketersediaan air yang melimpah dan mencukupi untuk lahan pertaniannya. Perkebunan kurma menjadi mata pencaharian utama masyarakat Yatsrib. Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Karena kesuburannya banyak penduduk wilayah lain untuk pindah ke Yatsrib.

Di daerah perkotaan, terdapat pabrik-pabrik yang di kelola oleh orang Yahudi. Sebagian dari mereka juga termasuk orang-orang kaya di Yatsrib. 

Sebagai penghubung jalur perdagangan, di Yatsrib banyak terdapat pasar-pasar untuk berjual beli, toko untuk menjual keperluan sehari-hari dan bermacam-macam jual beli lainnya, baik yang sesuai dengan syariat Islam maupun yang tidak sesuai. Mereka berkumpul menjadi satu.
Bang Mimin
Bang Mimin Content Writer