Pengertian Shalat dan Dzikir
Table of Contents
Ibadah shalat merupakan ibadah yang wajib, ini artinya untuk setiap kaum muslimin ibadah ini tidak boleh ditinggalkan. Apapun kondisi yang sedang di alami seperti sedang sakit maupun sedang diperjalanan, ibadah shalat tetaplah harus dilaksanakan karena ia tidak boleh ditinggalkan dan tidak ada hal lain atau syariat lain untuk menggantikannya.
Beda halnya dengan puasa Ramadhan ia boleh di fidyah dan di Qodlo di hari lainnya. Setiap kegiatan peribadatan haruslah dimengerti dan difahami maksudnya, apalagi tentang ibadah shalat yang sudah menjadi kewajiban setiap umat Islam atau disebut dengan fardlu 'Ain untuk melaksanakannya, tentunya bila sudah mengerti tentang apa itu makna shalat dan dzikir tentunya hal ini akan menambah rasa kekhusuan dalam jiwa ketika dalam melaksanakannya.
Kata Shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti yaitu Doa. Adapun pengertian shalat menurut bahasa merujuk pada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut istilah syara' shalat adalah suatu ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam dan memenuhi syarat dan rukun tertentu.
Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad saw. sebagai figur yang telah menjadi suri tauladan atas perintah Allah Swt. Shalat merupakan rukun Islam yang ke-2, sehingga tidak sempurna Islam seseorang apabila dia tidak melaksanakan ibadah shalat.
Menurut salah satu hadits nabi, shalat adalah tiangnya agama, maka barang siapa yang mendirikan shalat berarti ia telah mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat maka ia telah merobohkan agama.
Shalat diperintahkan untuk didirikan oleh semua muslim karena shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana firman Allah swt dalam Qs. Al-Ankabut (29) ayat 45
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥ ( العنكبوت/29: 45)
Artinya: ... Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (Keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa Yang kamu kerjakan. " (Q.S. al-Ankabut (29): 45)Shalat merupakan amal yang dihisab paling awal pada Yaumul Hisab. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, namun jika nilai shalatnya rusak maka seluruh amalnya dianggap rusak. Allah Swt. mewajibkan kepada setiap muslim untuk shalat lima waktu dalam sehari semalam, yang sudah ditentukan waktunya. Shalat lima waktu terdiri atas: Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Dzikir merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung seorang hamba kepada Sang Pencipta, Allah Swt. Tidak ada ketenteraman yang sejati kecuali dengan mengingat (dzikir) kepada Allah Swt. Kata dzikir berasal dari bahasa Arab "Dzakara", yang berarti mengingat atau menyebut.
Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-sifat keagungan Allah Swt. dan memuliakan-Nya.
Dzikir dalam istilah agama Islam berarti mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-sifat keagungan-Nya atau kemuliaan-Nya, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. Hal ini disebut dengan dzikir lisan.
Dzikir lisan dilakukan dengan menyebut-nyebut Asma Allah Swt, yakni berdzikrullah merupakan salah satu perbuatan mengingat Allah Swt dalam bentuk ucapan lisan yang mengandung arti pujian, rasa syukur, dan doa kepada Allah Swt.
Adapun pengertian dzikir di sini tidak hanya terbatas pengucapan lisan yang mengandung kalimat-kalimat tayibah semata. Akan tetapi, yang dimaksud dengan dzikir di sini adalah segala gerak baik fisik maupun jiwa yang menggerakkan hati untuk semakin dekat dengan Allah dan senantiasa mengingat Allah Swt.
Allah swt memerintahkan untuk melakukan dzikir, seperti disebutkan dalam Qs. Al-Ahzab ayat 35.
وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ٣٥ ( الاحزاب/33: 35)
Artinya: .... "Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. " (QS. Al-Ahzab: 35)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١ ( الاحزاب/33: 41)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. AI-Ahzab: 41)
Apabila hal tersebut tidak dilakukan, dzikir hanya akan menjadi kata-kata tanpa makna dan pengaruh bagi pelakunya. Semoga bermanfaat.
Upaya untuk bertobat, tafakur, menuntut ilmu, mencari rezeki dengan cara niat yang baik juga bagian dari dzikir. Intinya, segala sesuatu yang dilakukan dalam upaya untuk' bertaqarub kepada Allah. Oleh karenanya, berdzikir akan membawa pelakunya pada kebaikan demi kebaikan.
Dengan berdzikir seorang muslim akan merasakan pengawasan Allah swt kepadanya sehingga langkah dan gerak hatinya senantiasa terjaga dalam kebaikan.
Dzikir pun bermanfaat sebagai obat hati akan membentuk pelakunya menjadi pribadi yang arif dan bersahaja. Dzikir yang dilakukan seorang muslim haruslah menimbulkan bekas pada hati dan tingkah laku kesehariannya.
Apabila hal tersebut tidak dilakukan, dzikir hanya akan menjadi kata-kata tanpa makna dan pengaruh bagi pelakunya. Semoga bermanfaat.